Produk Komunitas Pemberdayaan Ramaikan Naik Dango Samalantan
Naik Dango merupakan upacara syukuran atas panen padi yang dilaksanakan setahun sekali, khususnya oleh suku Dayak Kanayatn di rumah betang. Upacara syukur seperti Naik Dango ini juga menjadi tradisi berbagai sub suku Dayak lainnya, namun dengan istilah dan tata cara berbeda.
Naik Dango merupakan ungkapan rasa syukur kepada Jubata (Sang pencipta) atas berkah yang diberikan berupa hasil panen yang melimpah. Selain bersyukur, Naik Dango juga menjadi ritual doa agar panen pada tahun mendatang juga melimpah dan dibebaskan dari hama dan bencana.
Pada jaman sekarang, orang Dayak tidak hanya bermata pencarian sebagai petani. Banyak jenis pekerjaan yang menjadi sumber pencarian. Namun hal ini tidak lantas membuat Naik Dango hilang. Justru nilai-nilai luhur yang terkandung dalam adat Naik Dango harus tetap di pegang teguh.
Saat ini Naik Dango dilaksanakan tidak hanya dalam bentuk acara adat. Seperti Naik Dango yang digelar di Samalantan pada Mei lalu. Ada penampilan kesenian tradisional seperti tarian dan lagu daerah. Permainan atau keterampilan tradisional seperti pangka’ gasing dan menyumpit ikut memeriahkan Naik Dango. Biasanya dikemas dalam bentuk perlombaan.
CU Bonaventura ikut berpartisipasi dalam event Naik Dango Kabupaten Bengkayang yang diselenggarakan di Rumah Panjang Samalantan. Dalam Event yang berlangsung dari 15-20 Mei 2019, CU Bonaventura membuka stand pameran. Stand ini menampilkan foto-foto kegiatan, produk simpanan dan pinjaman, buletin, dan informasi seputar CU Bonaventura.
Di meja stand juga ikut dipamerkan berbagai produk dari komunitas pemberdayaan. Komunitas yang ikut serta berasal dari 4 Tempat Pelayanan. Sumber Harapan dari TP Sagatani menampilkan produk berupa keripik pang pang dan peyek. TP Singkawang mengikutsertakan dua kelompok. kelompok Jenius Art memajang produk ikan asin. Satunya lagi dari kelompok Talino yang memamerkan kue semprong. Anyaman rotan berupa peralatan rumah tangga yang di produksi oleh kelompok Batouh Kaseh dari Sanggau Ledo dan Sawe-sawe dari Ledo ikut dipamerkan.
Partisipasi dalam stand selain mempromosikan CU Bonaventura kepada pengunjung acara Naik Dango juga punya tujuan lain. Stand ini adalah bentuk dukungan kepada komunitas pemberdayaan. Stand dapat memperluas saluran pemasaran produk yang mereka hasilkan.
Berbagai makanan ringan dan barang kerajinan yang di jual ternyata diminati oleh pengunjung stand CU Bonaventura. Setiap hari ada saja produk yang laku.
Anak-anak muda dari Sanggar Binaul Bonaventura Tarigas tak mau ketinggalan ambil bagian di acara Naik Dango ini. Sanggar yang di bentuk dan di kelola oleh beberapa staf manajemen dan anggota CU Bonaventura ini sudah menyiapkan diri untuk berlomba.
Di ajang lomba tari tradisional mereka menampilkan tarian berjudul “Bauma”. Tarian ini diciptakan oleh Sandi dari TP Monterado. Sandi juga ikut dalam lomba menyanyi dan lomba bujang gawai. Sayang sekali dari tiga lomba ini, sanggar Binaul Bonaventura Tarigas tidak meraih posisi 3 besar. Hanya Juara Harapan I untuk lomba menyanyi.
Lomba lain yang melibatkan komunitas pemberdayaan CU Bonaventura adalah lomba masakan tradisional. Lomba masakan tradisional di ikuti oleh kelompok Titi Batu dari TP Monterado. Kelompok Titi Batu di bentuk oleh anggota dari wilayah Jahandung Pasar, kecamatan Monterado. Mereka membuat botok ikan dengan penjualan seputar Monterado.
Keikutsertaan CU Bonaventura dalam acara Naik Dango ini memang untuk pertama kali. Partisipasi ini diharapkan membuat CU Bonaventura semakin di kenal luas dan menjadi pilihan utama masyarakat.
Melalui pameran ini juga komunitas pemberdayaan yang sudah berjalan semakin termotivasi untuk terus berkarya.
0 Komentar
Tinggalkan Komentar