kopditcubonaventura@gmail.com
0811-5791-300

Pupuk Urea Organik dari Tanaman Liar

Pekarangan rumah merupakan lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah tinggal. Lahan ini jika dipelihara dengan baik akan memberikan lingkungan yang menarik, nyaman dan sehat, sehingga membuat kita betah tinggal di rumah. Pekarangan rumah dapat dimanfaatkan sesuai dengan selera dan keinginan kita.
Tanaman liar yang tumbuh di sekitar pekarangan rumah memang bisa merusak pemandangan  karena biasanya mereka tumbuh tidak teratur. Tanaman liar bahkan bisa tumbuh dengan cepat pada spot-spot terkecil seperti di sela-sela batu atau paving pada jalan setapak. Banyak orang melakukan segala cara untuk menghilangkan tanaman-tanaman liar yang tumbuh di pekarangan.

Padahal, tanaman liar bisa dijadikan pupuk kompos yang bermanfaat untuk kesuburan tanaman. 
Selain itu, kita juga bisa membuatnya sendiri di rumah dengan alat-alat yang mudah didapat dan praktis.

Tanaman liar merupakan sumber bahan organik yang kaya akan nutrisi. Nutrisi-nutrisi tersebut, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, dapat diserap oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang. 

Tanaman liar mudah ditemukan dan dapat tumbuh dengan cepat. Hal ini membuat tanaman liar menjadi sumber bahan baku pupuk organik yang murah dan mudah didapatkan.
Pembuatan pupuk organik cair dari tanaman liar merupakan salah satu upaya untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara optimal. Pupuk organik cair dari tanaman liar memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  1. Pupuk organik cair dari tanaman liar tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merusak lingkungan.
  2. Pupuk organik cair dari tanaman liar dapat membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman.
  3. Pupuk organik cair dari tanaman liar dapat membantu tanaman tumbuh lebih cepat dan sehat.
  4. Pupuk organik cair dari tanaman liar dapat membantu meningkatkan hasil panen tanaman.

Bagian tanaman liar yang dapat dijadikan pupuk organik cair adalah rerumputan liar, daun-daunan, batang-batang, bunga-bunga, buah-buahan.
Pupuk organik cair dari tanaman liar dapat dibuat dengan cara fermentasi. Proses fermentasi ini akan mengubah kandungan nutrisi dalam tanaman liar menjadi bentuk yang lebih mudah diserap oleh tanaman.
Pupuk organik cair dari tanaman liar merupakan pupuk yang ramah lingkungan dan memiliki banyak manfaat. Pupuk ini dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan pertumbuhan tanaman, dan meningkatkan hasil panen.
Dengan membuat pupuk organik cair sendiri dari tanaman liar, kita dapat turut serta dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. Kita dapat menghemat biaya untuk membeli pupuk kimia.
Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga kualitas pupuk organik cair dari tanaman liar:

  1. Gunakan tanaman liar yang segar dan bersih.
  2. Cuci bersih tanaman liar.
  3. Potong-potong tanaman liar menjadi ukuran kecil agar lebih mudah terfermentasi.
  4. Tambahkan bioaktivator untuk mempercepat proses fermentasi.
  5. Simpan pupuk organik cair di tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari.

Pada artikel kali ini kita akan mencoba bersama cara Pembuatan Pupuk Urea Organik dari Tanaman Liar seperti tanaman bandotan.

Alat :

  1. Wadah / Toples
  2. Lesung
  3. Plastik / kresek
  4. Karet / tali pengikat wadah.

Bahan :

  1. Tanaman / hijauan liar dan segar / bandotan 250 gr
  2. Air 1 liter
  3. Gula merah cair 1 sendok
  4. EM4 1 tutup Botol

Cara membuat :

  1. Ambil hijauan liar yang sudah dicari dan dikumpulkan, kemudian tumbuk tapi jangan sampai terlalu hancur ( cara lain dapat juga di rebus, agar senyawa N dalam tanaman dapat keluar)
  2. Hasilnya masukkan dalam wadah yang sudah disediakan.
  3. Tambahkan air sekitar 1 liter kedalam wadah yang telah berisi hasil tumbukan hijauan tadi.
  4. Kemudian masukkan gula merah cair sebanyak 1 sendok makan.
  5. Selanjutnya masukkan 1 tutup botol EM4. 
  6. Aduk hingga merata dengan menggunakan tangan, aduk bahan sambil diperas juga.
  7. Tahap akhir, tutup menggunakan plastik, kemudian ikat dengan karet gelang/tali.
  8. Plastik di tusuk 1-3 lubang, agar gas yang dihasilkan dari ramuan tadi dapat keluar.
  9. Simpan ditempat teduh dalam suhu kamar.
  10. Peram atau di fermentasi selama 2 minggu.
  11. Setelah 2 minggu, buka dan saring, untuk mengambil airnya (ampas padatnya berupa hijauan dapat digunakan sebagai pupuk padat.

Cara penggunaan pupuknya :
Campur dengan air biasa dengan perbandingan 1:10 atau 1:5, untuk pemberiannya disesuaikan / tergantung dari jenis tanaman.

Semoga tips ini bermanfaat. Selamat mencoba !

0 Komentar
Tinggalkan Komentar

Video