dengan Balale, Semua Pekerjaan Menjadi Ringan : Komunitas Pemberdayaan Kapalo Pagukng
Balale Menanam Padi Bersama Komunitas Kapalo Pagukng.
Komunitas Kapalo Pagukng adalah komunitas pemberdayaan binaan CU Bonaventura yang beranggotakan 7 orang dengan semangat Balale’ (gotong royong) yang luar biasa. Komunitas ini, membuktikan bahwa Balale’ adalah kunci keberhasilan dalam mengelola pertanian padi. Dipimpin oleh Leophold Mundus sebagai Ketua, komunitas ini mempraktikkan nilai-nilai kekeluargaan dan kerja sama yang erat dalam setiap kegiatan mereka. Struktur kepengurusan Kapalo Pagukng selanjutnya adalah Iwan Bagio sebagai Sekretaris, Falentina Syuryani Sebagai Bendahara, dan 4 orang sebagai anggota, yakni Egidius, Laurensius Dedi, Mikael, dan Febrianto Yohanes Cako, komunitas ini tak hanya fokus pada pengembangan pertanian padi, tetapi juga membangun solidaritas dan kebersamaan melalui kegiatan rutin seperti rapat bulanan, berkunjung antar komunitas, ikut serta dalam diklat-diklat yang diadakan CU Bonaventura dan sharing pengalaman antar sesama anggota CU Bonaventura.
Semangat dari Penyemaian Hingga Penanaman
Musim tanam padi menjadi momen yang ditunggu oleh Komunitas Kapalo Pagukng. Falentina Syuryani, sebagai bendahara, mencatat kebutuhan komunitas, mulai dari benih hingga pupuk. Iwan Bagio sebagai sekretaris memastikan koordinasi berjalan lancar. Dengan tekad untuk menghasilkan panen berkualitas, mereka memulai proses dari penyemaian benih.
Pada pagi yang masih terasa dinginnya, semua anggota berkumpul di lahan yang telah dipersiapkan. Pengurus dan anggotanya dengan cekatan mengambil benih padi di tempat penyimpanan, memastikan benih yang ditanam adalah benih pilihan terbaik untuk disemai.
Diiringi canda tawa keceriaan yang penuh harapan, Anggota komunitas bekerja bersama untuk mempersiapkan media semai dan menaburkan benih, memastikan benih tersebar merata pada media semai berupa lubang tanam yang dibuat dengan menggunakan tugal.
Setelah beberapa hari, benih mulai tumbuh menjadi kecambah hijau segar. Proses berlanjut ke pengolahan lahan. Dengan bantuan traktor, Mikael, Leophold dan Iwan memimpin pengolahan sawah. Lahan yang semula kering dan keras kini berubah menjadi gembur dan siap ditanami. Egidius dan Falentina Syuryani, tak ketinggalan, ikut menyemangati dengan menyiapkan makanan dan minuman untuk anggota yang bekerja di bawah terik matahari. Sambil beristirahat, mereka menikmati makanan ringan yang telah disiapkan, sembari berbincang tentang strategi hasil panen mendatang.
Ketika tiba waktunya untuk menanam padi, mereka kembali berkumpul. Hari penanaman padi menjadi puncak dari keceriaan. Dengan formasi rapi, semua anggota turun ke sawah. Leophold Mundus, sebagai ketua, memberi arahan teknis agar penanaman dilakukan seragam. Setelah berkoordinasi bersama, Leophold kemudian membuat pola tanam barisan padi dengan alat pengganti benang yang dinamakan Caplak. Anggota mulai menanam bibit dengan rapi sesuai pola yang telah dibuat. Barisan padi terdiri dari 5 baris dan memiliki jalan tengah sebagai batas barisan yang disebut hong yang nantinya akan digunakan sebagai jalan penyemprotan dan pemupukan. Sembari bekerja dengan kaki yang penuh lumpur, tidak menghalangi Semangat mereka, tawa riang mereka bergema, mencerminkan kebahagiaan bekerja bersama.
Keindahan Gotong Royong
Gotong royong di sawah bukan hanya tentang menyelesaikan pekerjaan, tetapi juga mempererat ikatan antar anggota. Iwan dan Cako bercanda tentang siapa yang paling cepat menanam, sementara Dedi dan anggota lainnya bercerita hal-hal lucu yang menggambarkan suasana sawah. Tak jarang, istirahat sejenak mereka manfaatkan untuk berbagi cerita dan rencana ke depan.
Rapat Bulanan sebagai Langkah Evaluasi
Selain aktivitas pertanian, Komunitas Kapalo Pagukng secara konsisten mengadakan rapat bulanan. Dalam rapat, laporan perkembangan seperti kondisi tanaman, hasil kerja, serta kendala menjadi pembahasan rapat. Evaluasi dari pengalaman sebelumnya menjadi landasan untuk menyusun rencana tindak lanjut yang lebih baik.
Falentina Syuryani sebagai bendahara memastikan keuangan komunitas tercatat dengan baik, sementara Iwan Bagio, sang sekretaris, mencatat keputusan-keputusan penting. Bersama-sama, mereka mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan dan menyusun rencana tindak lanjut, seperti diversifikasi usaha atau pelatihan peningkatan keterampilan anggota. Akhir rapat, Leophold selalu menutup rapat dengan motivasi, mengingatkan pentingnya kerja sama dan komitmen.
Harapan di Masa Depan
Kehangatan dan solidaritas Komunitas Kapalo Pagukng menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya. Melalui gotong royong, mereka tidak sekedar menanam padi untuk meningkatkan produktivitas pertanian semua anggotanya, tetapi juga menanam semangat kebersamaan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Dengan dukungan CU Bonaventura, mereka yakin mampu meningkatkan kualitas hidup dan keberlanjutan pertanian di wilayah mereka. Mereka terus berupaya membangun kemandirian dan kesejahteraan, sejalan dengan visi dan misi CU Bonaventura.
Momen-momen mereka yang penuh semangat di sawah adalah cerminan nilai-nilai luhur yang patut dilestarikan. Gotong royong bukan sekadar kerja bersama, tetapi juga momen membangun cerita indah tentang perjuangan, kebahagiaan, kerja keras, kebersamaan, harapan akan masa depan yang lebih baik, menumbuhkan rasa memiliki terhadap komunitas, CU Bonaventura dan semakin cinta terhadap tanah air.
0 Komentar
Tinggalkan Komentar