kopditcubonaventura@gmail.com
0811-5791-300

Teng Teng Jahe, Resep Warisan dari Tanah Kelahiran

Teng teng jahe adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan permen jahe . Permen ini terbuat dari jahe yang diparut dan dicampur dengan gula pasir, kemudian dibentuk menjadi  berbagai bentuk, ada yang membuat seperti bulat kecil, segitiga, pipih, dan sebagainya. Permen jahe ini memiliki rasa yang manis dan sedikit pedas, serta tekstur yang renyah. Teng-teng jahe kini sudah semakin berkembang, beberapa orang mulai berinovasi dengan mencampurkan bahan tambahan sebagai bahan dasarnya. Seperti yang dilakukan oleh salah satu komunitas yang ada di Cu Bonaventura yaitu Komunitas Anggrek Melati yang merupakan komunitas dibawah binaan Cu Bonaventura TP Nyarumkop, dimana mereka menambahkan kelapa parut sebagai bahan dasarnya. Beberapa orang juga mencampurkannya dengan kacang dan wijen.

Teng teng jahe memiliki sejarah yang menarik dan panjang. Permen ini berasal dari Pasuruan, Jawa Timur, dan pertama kali diproduksi pada tahun 1935 oleh seorang imigran Tionghoa bernama Njoo Tjhay Kwee. Njoo Tjhay Kwee mendirikan pabrik kecil bernama SIN A yang memproduksi permen jahe ini. Nama SIN A dalam bahasa Mandarin berarti Asia Baru, dan juga merupakan singkatan dari Sindu Amritha dalam bahasa Sanskerta, yang berarti sungai kehidupan. Permen ini terkenal dengan rasa manisnya yang disertai kehangatan dari jahe, yang membuatnya populer terutama selama musim dingin. Selain di Pasuruan, permen ini juga diekspor ke berbagai negara seperti Hong Kong, Australia, Jerman, dan Inggris. Teng teng jahe tidak hanya menjadi camilan yang disukai banyak orang, tetapi juga mencerminkan warisan budaya dan industri kecil yang telah berdiri selama puluhan tahun.

Komunitas Anggrek Melati yang mayoritas anggotanya merupakan dari Suku Jawa memanfaatkan Teng-teng jahe sebagai produk utama mereka dalam berjualan. Hal ini dikarenakan Teng-teng jahe masih belum terlalu terkenal atau eksis di Kalimantan Barat, tidak seperti di Pulau Jawa. Oleh karena itu Komunitas Anggrek Melati memanfaatkan peluang ini untuk memproduksi dan menjual produk yang berasal dari tanah kelahiran mereka. Berjalannya waktu Teng-teng jahe ternyata dapat diterima oleh lidah masyarakat sekitar TP Nyarumkop, dan menjadi produk yang banyak di gemari oleh berbagai kalangan usia. Teng-teng jahe yang di produksi oleh Komunitas Anggrek Melati semakin rame juga peminatnya, setiap produksi, tidak perlu waktu yang lama untuk menjual habis Teng-teng jahe tersebut, terutama ketika mendekati Hari Raya. Selain rasanya yang enak permen ini berkhasiat menghangatkan tubuh dan cocok untuk dikonsumsi oleh orang yang sedang sakit tenggorokan. Selain itu, Teng-teng jahe juga memiliki beberapa khasiat lainnya di bidang Kesehatan mirip dengan khasiat umum dari jahe. Berikut beberapa khasiatnya :

  1. Meringankan Mual dan Muntah: Teng Teng Jahe dapat membantu mengurangi mual akibat mabuk perjalanan, kehamilan, atau kemoterapi.
  2. Meningkatkan Pencernaan: Jahe dalam permen ini dapat merangsang enzim pencernaan, membantu meringankan masalah pencernaan seperti kembung dan gangguan pencernaan.
  3. Anti-inflamasi: Jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan akibat kondisi seperti osteoartritis.
  4. Meningkatkan Sirkulasi Darah: Jahe dapat membantu meningkatkan aliran darah dan mencegah pembekuan darah, yang dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
  5. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh: Kandungan antioksidan dalam jahe membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
  6. Efek Antikanker: Jahe memiliki sifat antikanker yang dapat membantu menghambat pertumbuhan sel kanker tertentu.
0 Komentar
Tinggalkan Komentar

Video