Diklat Penyegaran Anggota Potensial: Meneguhkan Semangat Pemberdayaan

CU Bonaventura kembali menyelenggarakan kegiatan Diklat Penyegaran Anggota Potensial pada tanggal 16 hingga 18 Juli 2025 bertempat di Aula Kantor Pusat CU Bonaventura, Nyarumkop – Singkawang. Kegiatan ini diadakan untuk menyegarkan kembali semangat dan komitmen para anggota potensial dalam menghidupi misi pemberdayaan yang menjadi inti gerakan CU Bonaventura.

Diklat ini difasilitasi langsung oleh General Manajer CU Bonaventura, Christovorus Nur Widyono, dan dimoderatori oleh Nikodemus, selaku Manajer Bidang Diklat. Peserta merupakan Anggota Potensial perwakilan dari 11 Tempat Pelayanan CU Bonaventura, masing-masing mengutus dua orang sebagai delegasi.

Dalam suasana yang akrab dan membangun, kegiatan dimulai dengan sesi perkenalan, di mana para peserta saling berbagi tentang latar belakang dan pengalaman mereka sebagai anggota potensial. Meskipun sebagian besar peserta merupakan anggota potensial lama, namun kesempatan ini menjadi ajang untuk kembali merekatkan semangat dan memperkuat rasa kebersamaan sebagai sesama pejuang pemberdayaan.

Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk kembali mengingat dan memaknai Visi, Misi, Nilai Inti, dan Motto CU Bonaventura. Karena ketika nilai-nilai dasar ini benar-benar dipahami dan diresapi, maka setiap tindakan dan langkah yang diambil akan selaras dengan arah gerakan yang sesungguhnya. “Kalau sudah tahu dan paham Visi, Misi dan Nilai Inti, kita tahu apa yang harus kita perbuat,” tegas Chr. Nur Widyono.

Salah satu momen yang memberi semangat lebih dalam kegiatan ini adalah hadirnya Ibu Yulita Noria, salah satu Pengurus CU Bonaventura. Dalam kesempatan tersebut, beliau memberikan motivasi kepada seluruh peserta untuk tetap rendah hati menjalankan tugas sebagai anggota potensial. Kehadiran beliau memberikan dukungan moral yang sangat berarti, sekaligus menjadi pengingat bahwa CU Bonaventura adalah sekolah hidup untuk tempat belajar tentang kejujuran, disiplin, tanggung jawab, solidaritas, dan nilai-nilai kehidupan lainnya. Sebagai sekolah hidup, CU Bonaventura terus membentuk pribadi-pribadi yang bertumbuh bersama dan saling menguatkan dalam komunitas.

Selama tiga hari pelaksanaan, peserta tidak hanya diajak untuk menyegarkan pemahaman, tetapi juga berbagi pengalaman nyata di lapangan. Mereka menceritakan capaian masing-masing, seperti jumlah anggota yang telah direkrut, calon peminjam yang telah ditawarkan, komunitas yang telah didampingi, hingga pelatihan-pelatihan yang sudah diikuti. Kegiatan ini menjadi ruang refleksi dan pembelajaran kolektif.

Dalam sesi kelompok, peserta diajak menyusun strategi bersama untuk menjawab berbagai tantangan di lapangan, seperti bagaimana meningkatkan pertumbuhan anggota, menurunkan pinjaman lalai, dan meningkatkan kualitas pinjaman beredar. Setiap kelompok kemudian mempresentasikan hasil diskusi dan rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan di Tempat Pelayanan masing-masing.

Fasilitator juga menegaskan kembali bahwa menjadi anggota potensial bukan sekadar menjalankan tugas teknis, tetapi juga sebuah panggilan hati. Anggota potensial adalah jembatan antara CU dengan anggota, sekaligus penggerak utama pemberdayaan di komunitas. Ditekankan pula bahwa tugas ini harus dijalankan dengan hati yang tulus dan semangat yang tidak mudah padam. “Kita boleh mati, tapi CU Bonaventura harus tetap hidup,” tegas Chr. Nur Widyono, mengutip prinsip perjuangan yang selama ini dipegang teguh dalam gerakan.

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk kembali menyatukan langkah dan meneguhkan komitmen bersama. Para peserta pulang tidak hanya membawa materi dan strategi, tetapi juga membawa semangat baru untuk terus melayani anggota dan membangun komunitas secara berkelanjutan.

CU Bonaventura akan terus konsisten dalam upaya pemberdayaan anggota melalui pendidikan, pelayanan keuangan, dan pendampingan. Karena sesungguhnya, yang paling penting bukanlah seberapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa besar kita memberi dan berdampak bagi sesama.

Salam Pemberdayaan: Salam Satu Jiwa, Mandiri Bersama.